Siapa nih yang mampir ke artikel ini dan bukan orang asli Bandung tapi lagi kepo soal stadion bola di Bandung? hayo ngakuu.. Kebetulan banget kalo kamu mampir di artikel ini berarti kamu akan mimin kasih wawasan soal stadion bola di Bandung.
Kalo kamu sering liat pertandingan liga indonesia di TV kamu mungkin sudah tau gimana wajah stadion GBLA di Bandung. Apalagi kalo kamu termasuk fans nya Persib mestinya tau dong ya.
Stadion Bola di Bandung
Stadion bola di bandung adalah Gelora Bandung Lautan Api GBLA kembali jadi sorotan nih soalnya saat ini klub Persib Bandung tengah mencari ‘rumah’ untuk mengarungi Liga 1 2022.
Sejak pandemi COVID-19 tak nampak ada aktivitas pertandingan atau latihan sepak bola di sana padahal seharusnya stadion GBLA jadi markas tim kesebelasan Persib Bandung yaa kemungkinan masih lockdown lah ya. Jadi mungkin hanya sebatas beberapa orang saja seperti pihak penyiaran agar dapat di tonton di rumah sambil rebahan. Bukankah enaknya kayak gitu ya?
Lokasi dari stadion GBLA ini adalah :
- Jalan : di Jalan Gerbang Biru, Rancanumpang,
- Kecamatan : Kecamatan Gedebage,
- Kota : Bandung,
Ini juga yang membuat penamaan awal dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api jadi Stadion Gedebage nama ini bersifat sementara.
Sejarah Penamaan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
Pemberian nama stadion akhirnya dilakukan lewat polling SMS oleh masyarakat sekitar untuk mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Ternyata hasil akhirnya adalah nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi suara terbanyak. Hasil polling tersebut pada akhirnya sudah disepakati berbagai kalangan dan sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.
Berkaca pada kisaran tahun 2009 stadion ini mulai dibangun saat itu stadion GBLA direncanakan oleh mantan Walikota Bandung Dada Rosada untuk diresmikan pada kisaran Desember 2012.
Eh tiba tiba tak disangka kenyataannya peresmian harus diundur dan baru terlaksana pada Mei 2013 dan itu pun belum sepenuhnya rampung lohh. Lantaran dibangun pada era kepemimpinan Dada Rosada sempat muncul wacana untuk menamai stadion ini Gelora Dada Rosada namun ujung ujungnya hal itu hanya jadi wacana belaka.
Anggaran pembangunan stadion GBLA juga terbilang tidak kaleng kaleng alias cukup fantastis yakni di kisaran Rp 546 miliar. Dengan anggaran sebesar ini stadion diciptakan memenuhi standar kualitas internasional karena rumput yang digunakan pun bernama Zoysia Matrella Merr yang dikenal rumput paling top di standar FIFA.
Stadion ini berada tepat di cekungan Danau Purba Bandung yang sebetulnya itu tanahnya mudah amblas. Oleh karena itu sampai tahap pelaksanaan proyek hambatan utama adalah sebenarnya pada pengurugan tanah dan keterlambatan perizinan ke PU untuk bukaan akses tol untuk pengangkutan material. Lahannya berkisar seluas 40 hektare termasuk infrastruktur jalan.
Fasilitas Stadion GBLA
Tak hanya sebatas lapangan bola, tetapi Stadion GBLA dilengkapi dengan lapangan sepak bola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya pun diklaim tahan api dengan kursi merk Ferco. Jumlah kursi penonton hanya berkisar di 40.000 orang. Jika tanpa kursi sebenarnya bisa menampung kisaran 72.000 orang.
Sayangnya lagi lagi dan sering terjadi yakni beberapa tahun kerusakan demi kerusakan selalu saja terjadi. Bangunan ini tak sekokoh kelihatan mata memandang kualitas material yang digunakan ternyata kurang apik. Keretakan terjadi di dinding dan pijakan pada stadion bahkan lapangan sepak bola dan lahan parkir amblas.
Horrornya Dana Pengembangan GBLA
Gimana ga horror coba wong dari sinilah seorang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tahun 2009 sampai 2010 terkena kasus korupsi dana pembangunan stadion. Tak cukup seorang diri bahkan beberapa pejabat kontraktor dan konsultan pun turut mendekam di jeruji besi. Kerugian negara diduga mencapai kisaran Rp 103 miliar lebih.
Stadion ini juga sempat digunakan untuk beberapa pertandingan resmi seperti pertandingan persahabatan melawan Malaysia pada 2014. Kerusakan demi kerusakan yang terjadi terus dilakukan perbaikan agar stadion bisa digunakan dengan baik dan aman terlebih untuk penonton setia.
Pada kisaran 2018, stadion ini menjadi saksi insiden maut yang mewarnai laga Persija vs Persib. Jadi kala itu salah satu suporter Persija sampai melayang nyawannya yang diakibatkan pengeroyokan beberapa suporter Persib.
Kerusakan beberapa infrastruktur dan perkelahian yang tidak semacam inilah yang menjadi salah satu alasan stadion tak digunakan dalam beberapa waktu.
Selama pertandingan tersebut akses jalan masih belum selesai. Dan ada kendala lainnya juga sejak permasalahan gedung stadion mulai ketahuan penyebabnya dan masalah tak kunjung selesai.
Kesimpulan Tentang Stadion GBLA
Kondisi stadion yang masih perlu diperbaiki dan proses lelang pengelolaan yang tak kunjung berakhir membuatnya tak terpilih sebagai stadion untuk Piala Dunia U-20 saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah oleh FIFA. Belum lagi masalah soal stadion yang tak beroperasi ini masih terus menguras dana APBD Bandung hingga memakan miliaran rupiah.
Saat ini usaha yang coba dilakukan Walikota Bandung ialah mengusahakan untuk lelang agar pihak swasta pun bisa mengoperasikan stadion ini juga. Semua pihak hanya bisa berharap apapun yang sedang diupayakan akan membuahkan hasil dan stadion megah tersebut segera beroperasi dengan riuh penonton di dalamnya.
Baca juga : 5 Stadion Bola Termegah Di Dunia